Minggu, 26 September 2010

Cinta Tidak Cukup Untuk Mempertahankan Sebuah Pernikahan

Sebuah pernikahan bisa berakhir dengan berbagai alasan. Ternyata cinta saja tak cukup untuk mempertahankan sebuah pernikahan. Seperti yang diungkap dalam penelitian.

Hubungan pernikahan tak selalu indah seperti yang dipaparkan film-film drama atau film kartun anak-anak. Jika Anda berpikir cinta bisa mengalahkan segalanya, sebaiknya simak hasil penelitian berikut.

Sebuah penelitian dilakukan di Universitas Nasional Australia. Sebanyak 2.500 pasangan suami-istri diteliti. Mereka diklasifikasi menjadi pasangan yang masih bersama, berpisah (rumah) dan bercerai.

Dari penelitian terungkap bahwa perbedaan umur yang jauh antara suami dan istri ternyata mempengaruhi hubungan pernikahan. Laki-laki yang lebih tua sembilan tahun atau lebih dari sang istri memiliki risiko cerai dua kali lebih besar.

Anak juga memiliki pengaruh besar dalam suatu hubungan pernikahan. Pasangan yang memiliki anak di luar nikah, sebelum meresmikan hubungannya biasanya juga memiliki risiko perceraian yang lebih besar.

Latar belakang keluarga juga memiliki andil dalam sebuah pernikahan. Angka perpisahan pasangan yang orang tuanya bercerai lebih banyak enam persen ketimbang yang tidak.

Jadi, ternyata sebuah pernikahan tak hanya harus didasari dengan cinta saja. Namun banyak juga yang harus Anda perjuangkan demi menjaga keutuhannya.

Analisa:
Dalam merangkul sebuah hubungan keluarga tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan saja. Hal seperti ini seharusnya dapat dihindari ketika Anda ingin memasuki sebuah jenjang pernikahan.

Tentunya Anda mengenal masa pendekatan, lalu ke tahap pacaran hingga memutuskan untuk memilih berkeluarga. Nah, pada saat sebelum memasuki jenjang pernikahan itulah yang harus Anda yakini, apakah pasangan yang bersama Anda sekarang itu sudah layak menjadi pasangan seumur hidup Anda, menjadi orang yang berperan penting dalam kehidupan Anda dan serta dapat melalui segala lika-liku kehidupan di masa yang akan datang.

Maka, sangat disayangkan jika sebuah hubungan pernikahan didasari oleh hal paksaan atau keterburu-buruan.
Tentunya pernikahan bukan hal yang biasa bukan??
Jika Anda memiliki suatu cinta yang besar, bukan berarti itu akan bertahan selamanya dalam pernikahan.
Memang tidak dipungkiri bahwa cinta memiliki andil yang sangat besar dalam pernikahan, tapi bukankah hal lain juga menjadi dasar dari sebuah pernikahan.

Seperti keadaan ekonomi yang memadai, bukannya kita adalah tipe orang yang materialistis. Tapi sangat tidak dipungkiri lagi hal ini juga yang menjadi penyebab-penyebab utamanya. Tentunya Anda memikirkan kehidupan masa depan keluarga Anda dan anak-anak Anda pastinya.

Contoh lainnya juga yaitu, hubungan pasangan Anda terhadap keluarga Anda. Hal ini juga harus diperhatikan, karena juga yang menjadi faktor keharmonisan keluarga Anda nantinya.




-"Fanny Novianty"-

4 komentar:

  1. seperti kata orang, kalo kita menikahi seseorang, berarti kita juga menikahi keluarganya. Artinya, keluarga suami/istri akan menjadi keluarga kita juga. Oleh karena itu, pupuklah hubungan yang harmonis dengan mereka. Karena itu dapat membuat hubungan Anda dengan pasangan Anda juga harmonis.
    Menikah adalah sebuah komitmen yang harus dipertahankan dalam jangka lama, klo bs sampai akhir hayat kita. Maka dari itu, perlu pertimbangan yang matang untuk melakukan sebuah pernikahan.

    BalasHapus
  2. yup,, ^^ setuju bgt,,
    memilih pasangan itu jgn terburu-buru,, kita akan menghabiskan sisa hidup kita dengan pasangan kita,, jd hrus pilih yg bnr2 klik di hati,,
    dan juga penting bagi kita untuk mencari pasangan yg bukan hanya care dengan kita, tapi juga dengan keluarga kita,,,

    BalasHapus
  3. Wew...ibu fanny sudah mau melangkah kejenjang ini yah? :->
    Ehmm....emg ga mudah, ada yg ud cocok dlm keluarga, financial, tp setelah merid kebykan pd byk yg berubah. Ada yg blg manis"nya cm dimasa pacaran, tp setelah merid lain ceritanya...knp ya?
    Mungkin ud takdirnya kali yah,, bis ada yg merid dg dijodohkan langgeng" aja...
    Tp yg pasti selain siap materi, mental jg penting...wkwkwkwkwkwk

    BalasHapus
  4. pernikahan itu sebuah hal yg sakral jd sebaiknya jgn terburu-buru dlm memutuskn utk menikah. jika sdh memutuskan utk menikah,berarti kita hrs siap dgn smua ap yg akn terjdi kedepannya. salah satu nya adlh perceraian. kita harus mengenal keluarga calon suami/istri kita dgn baik. shngga kita bs mengenal karakter org2 yg berada d kalangan tsb.
    klo hny bermodalkn cinta tp tetap egois,tdk saling menjaga & menghormati pendpt msng2 maka akn menjadi pemicu perceraian.
    itu akn d jadikn alsan utk bercerai krna d rasa tidak cocok lg dan lain sebagainya..

    BalasHapus