Minggu, 19 September 2010

PLN Pengutang Paling Tinggi di BRI

PT PLN (Persero) menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nomor wahid dalam penyerapan kredit yang dikucurkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Hingga kini, BUMN listrik ini telah mendapat fasilitas kredit BUMN sebesar Rp 13 triliun.

Demikian disampaikan Direktur Utama BRI, Sofya Basyir saat dihubungi Detik Finance di Jakarta, Minggu (19/9/2010).

"PLN yang paling besar, sekitar Rp 12-13 triliun," ucap Sofyan.

Sementara itu, total kucuran kredit BRI ke seluruh BUMN kini mencapai Rp 20 triliun, dari platform Rp 30 triliun. Sofyan menegaskan, BRI masih tetap optimis penyaluran kredit akan mencapai platform yang ditentukan pada awal tahun 2010.

Selain PLN, kredit juga telah disalurkan ke industri strategis sebesar Rp 1,5 triliun. Sisanya tersebar di proyek milik Pertamina (Persero) dan pembangunan jalan tol.

"Sampai akhir tahun cukup mencapai platform saja. Enggak akan naik hingga Rp 40 triliun, tidak," tegasnya.

Kredit ke BUMN memang salah satu bagian dari beragam sektor yang dikucuri perseroan. Tercatat hingga semester I-2010, total kredit BRI tumbuh 22,56%, menjadi Rp 226,24 triliun dibanding periode yang sama di tahun 2009 yang sebesar Rp 184,60 triliun.

Pertumbuhan kredit tersebut didukung oleh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tercatat cukup baik. Sampai akhir Juni 2010 KUR BRI telah tercatat sebesar Rp 16,70 triliun.


Analisa:

Seharusnya dalam hal seperti ini, pihak pemerintahan harus segera menindaklanjuti secara lebih terperinci.

Dalam proses pengucuran dana dikatakan bahwa PLN merupakan salah satu yang terbesar.
Bayangkan kemana dana tersebut??

Sedangkan dalam kinerja PLN di Indonesia masih sangat lemah, bahkan dapat dikatakan buruk. Karena dalam proses perjalanan PLN dapat kita ketahui bahwa banyaknya pemadaman listrik di daerah kota, dan yang lebih parah yaitu daerah pedalaman.

Hal ini sangat disayangkan, sehingga mengakibatkan kekecewaan yang sangat besar dari masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesia sudah sangat rajin untuk membayar biaya ini. Rakyat sudah dapat diajak untuk bekerja sama dalam untuk membangun Indonesia.

Tentunya ini menjadi tanda tanya yang besar dari para masyarakat. Pihak PLN terus menjanjikan untuk tidak melakukan pemadaman, tetapi hal itu hanyalah dianggap omong kosong belaka. Seharusnya pihak PLN tidak perlu menjanjikan hal itu, jika memang pada kenyataannya masih merasa tidak sanggup untuk memenuhi. Hal ini dapat dihindari jika saja pihak PLN lebih terbuka kepada masyarakat, mengatakan apa yang sedang menjadi masalah, sehingga para masyarakat dapat memaklumi hal tersebut..


** Fanny Novianty **

3 komentar:

  1. Betul.
    Janji2 tapi tidak sesuai harapan.tarif listrik naik tapi masih sering dilakukan pemadaman lampu.gimana nih PLN pelayanan nya kepada masyarakat tidak memuaskan.padahal dilihat dari pinjaman kreditnya seharusnya mampu untuk meningkatkan kinerja dari perusahaan tsb.misalnya perawatan mesin dll.

    BalasHapus
  2. Wah.. kemana duit yg kita bayar tiep bulan?
    Kalo begini apakah bank lain masih berani untuk mengucurkan dana bt PLN? Rasanya mereka juga akan ragu deh..

    BalasHapus
  3. Kredit yang dilakukan PLN ini tidak sebanding dengan kinerja PLN. PLN perlu meningkatkan kinerja nya agar mendapat kepercayaan dari masyarakat.

    BalasHapus