Rabu, 01 September 2010

RI-Malaysia

Sebagian kalangan di tanah air, mewacanakan perang sebagai solusi masalah antara Indonesia dan Malaysia yang memanas. Tetapi Presiden  SBY lebih memilih cara diplomasi damai daripada angkat senjata.

Menurut saya, terhadap insiden ini, kita semua sangat prihatin, dan kita menginginkan agar masalah ini segera diselesaikan secara tuntas. Ada beberapa cara yang dapat kita jalankan, yakni mengutamakan langkah-langkah diplomasi.
Pertama, meminta agar ketiga petugas KKP segera dikembalikan dalam keadaan selamat.
Kedua, memerintahkan untuk mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden tersebut.

Permasalahan ini, harus diselesaikan dengan cepat, tegas, dan tepat, karena berkaitan dengan kepentingan nasional. Namun jika tetap tidak ada kompromi kalau sudah menyangkut kedaulatan dan keutuhan NKRI. Memelihara hubungan  baik dengan Negara sahabat, apalagi dengan Malaysia, sangat penting. Tetapi, tentu kita tidak bisa mengkompromikan kepentingan nasional, apalagi jika menyangkut kedaulatan dan keutuhan NKRI.

5 komentar:

  1. saya setuju dengan bapak presiden SBY, menyelesaikan masalah antara Indonesia dan malaysia dengan cara diplomasi.

    dengan selesai nya masalah ini akan menguntungkan kedua belah pihak, pihak Indonesia dan Malaysia.

    BalasHapus
  2. Info terbaru yg g dpt, Presiden SBY mengatakan TNI AU sdh siap menjaga kedaulatan RI,,

    BalasHapus
  3. Cara diplomasi yg dipilih pemerintah sudah pasti dipikirkan matang-matang. Hidup bertetangga dg damai, apalagi bisa bekerjasama akan sama-sama mnguntungkan. Namun perlu juga ditegaskan oleh pemerintah tentang batas wilayah laut dan darat antara Indonesia-Malaysia agar permasalahan ini tdk muncul kembali...Kalo lewat cara perang permasalahan akan semakin panjang dan hidup rakyat akan semakin susah, kan repot..mau beraktifitas ga bebas...tak canlah...hehe

    BalasHapus
  4. hm..kita bangsa Indonesia otomatis lebih cinta damai daripada memilih melakukan permusuhan, apalagi dengan negara tetangga. Jalan diplomasi adalah jalan yg terbaik untuk pertama dilakukan. Tetapi, apabila cara ini gagal, apa blh buat kita harus melawannya. Indonesia sudah tidak boleh diinjak-injak lagi oleh Malaysia.
    Berapa banyak pulau yg telah direbut? Brp byk harta budaya kita yg diklaim menjadi milik Malaysia?
    Kita jangan terus mengalah. Melawan tidak harus dengan kekerasan. Misalnya dengan berhenti mengimpor barang2 Malaysia. Atau dengan cara2 lain yang lebih menggunakan otak daripada otot. Saya rasa cara itu akan lebih mematikan daripada meletuskan perang yg belum tentu bisa menang.

    BalasHapus
  5. Kalau Indonesia mau perang, akan kritis tentara, kurang memadai, apalagi pada faktanya jumlah Tentara di Indonesia belum layak untuk menjaga perbatasan. Data pada tahun 2009 mengatakan bahwa jumlah tentara kita 432.129 personil. Sedikit sekali, tidak layak untuk menyatakan perang. Bisa di serang dari banyak sisi..... so, perang adalah ide buruk, satu - satunya yang masih masuk akal adalah jalur diplomasi........

    BalasHapus